On Everything
Agustus 4, 2010
Refleksi tentang Manhattan Project dalam Kerangka Konstitutif dan Konstruktif Sains

Ada dua hal yang bisa dicermati dalam pembentukan proyek ini. Pertama, ia diinisiasi oleh sebuah tindakan politik dalam situasi perang. Ia menjadi alat pemenangan sebuah perang, dan juga sebuah alat dengan alasan kemanusiaan untuk mencegah perang berkepanjangan yang menghabiskan nyawa banyak prajurit, atau kemungkinan terburuk yaitu menangnya pihak lawan yaitu Nazi Jerman dan Kekaisaran Jepang. Tanpa adanya tekanan dari sebuah perang, proyek yang membutuhkan banyak sumberdaya ini mungkin tidak akan terwujud, paling tidak mustahil terwujud dalam waktu singkat. Kedua, dunia ilmu fisika memang telah berkembang sedemikian rupa sehingga semua kerangka teoretis dan praktis telah mengarah pada sebuah kemungkinan untuk menciptakan senjata atom. Tanpa perkembangan ini, kemungkinan pembuatan sebuah senjata atom adalah tentulah mustahil. Kedua hal ini dalam bahasa Longino disebut dimensi kontekstual, yaitu tindakan politik yang menginisiasi proyek ini, dan dimensi konstitutif, yaitu perkembangan ilmu fisika atom. (lagi…)
Mei 31, 2009
Membela Pendekatan Anarkistik Feyerabend untuk Mencapai Kebenaran

Feyerabend adalah seorang filsuf ilmu pengetahuan yang cukup kontroversial. Di kalangan tertentu ia dianggap sebagai musuh ilmu pengetahuan karena mengadvokasi sisi non-ilmiah untuk mencapai kebenaran. Ia juga dituduh sebagai anti rasionalitas karena mengadvokasi sisi intuitif manusia. Untuk tidak jatuh ke dalam pendapat umum, maka ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu apa sebenarnya proyek yang ingin dikerjakan oleh Feyerabend. (lagi…)
Januari 5, 2009
Newton dan Leibniz, dan Konstruksi Baru Sains

Perseteruan antara Newton dan Leibniz telah sering diceritakan di dalam banyak buku teks maupun buku-buku ilmiah populer lainnya. Yang dibahas di dalamnya biasanya adalah mengenai klaim penciptaan kalkulus. Sebuah perdebatan lain sering kali lolos dari perhatian banyak orang, dan perdebatan inilah yang diangkat oleh Cassirer di dalam sebuah tulisannya di dalam Jurnal The Philosophical Review. Perdebatan ini adalah mengenai posisi epistemologis kedua raksasa filsafat ini dalam melihat ilmu alam atau—di dalam bahasa yang dipakai di zaman itu—filsafat alam.
Untuk melihat perbedaan yang mendasar di antara kedua filsuf alam tersebut bukanlah sebuah perkara yang mudah. Sentimen-sentimen yang menyertai perdebatan tersebut mengaburkan esensi dari perdebatan itu sendiri. Surat menyurat yang terjadi di tahun 1715 dan 1716 antara Leibniz dan Samuel Clarke yang membela Newton juga tidak banyak membantu untuk melihat masalah ini lebih jelas. Bahkan tuduhan-tuduhan yang saling dilontarkan satu sama lain malah melebar pada masalah agama. Untuk itu kita perlu masuk ke dalam pemikiran kedua filsuf ini secara mendasar supaya bisa memahami betul inti perdebatan mereka.[1] (lagi…)
Agustus 7, 2007
Manusia Terusir dari Firdaus
Firdaus

Manusia dari sejak awal mula memakai gaya hidup pendahulunya untuk bertahan hidup yaitu dengan mengumpulkan makanan dari alam. Pendahulu manusia pemakan daging pertama, Homo habilis, diduga awalnya bukan pemburu sejati melainkan pemakan bangkai. Mereka memakan sisa-sisa hasil buruan. Merekalah yang pertama menjadi pemakai alat batu pertama. Berbeda dengan sebelumnya mereka sudah mampu “mengasah” batu dengan batu sampai bisa digenggam dengan baik dan cukup tajam untuk memotong daging maupun memecahkan tulang untuk diambil sumsumnya. Lalu apakah yang membuat keturunan mereka mengubah gaya hidup mereka dari berburu?
Pertama-tama manusia sejak dari pendahulunya perlu dilihat sebagai makhluk teritorial. masing-masing hidup dalam kelompok yang dipimpin seorang “pejantan tangguh”[1]. Masing-masing kelompok akan mempertahankan daerahnya yang kaya akan makanan. Kadang-kadang terjadi persaingan yang menimbulkan perang antar kelompok. Kelompok yang kalah akan terusir ke daerah lain yang kurang baik. Dengan berkembang biak jumlah mereka akan bertambah dan secara otomatis luas daerah. Hal inilah yang memaksa Homo erectus untuk menyebar sampai keluar dari Afrika. (lagi…)
Juli 27, 2007
Manusia, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
Apakah itu Manusia?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar