Jumat, 12 November 2010

saat puisi mengangkat makna


seperti aku menulis sajak dengan tinta hitam dalam kertas yang putih
tinta demi kata kutorehkan karena ada gumpalan sesak di hati
tak ingin rasanya berhenti untuk menulis puisi
namun apa daya, yang tertulis selalu hitam dalam putih
seharusnya itu pula yang meyakinkan aku
kenyataan lebih pahit dari sebuah harapan
dalam diam kubercanda dengan asiknya kata
dalam diam kumenangis dengan senyumanku
seperti pula nada terdengar lirih
membuat jiwaku terhenyak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar